Puas Malaikatabstrak memintamu
Agar membuka pintu
Hati orang tua Malaikatabstrak
Untuk Malaikaterakhirku
Ya Wadud . . .
Ya maha Cinta . . .
Entah apa yang mau Malaikatabstrak tulis
Sudah habis kata untuk Malaikatabstrak
Sapukan dari ujung bola pena ini
Seseguk Malaikatabstrak tidak akan ada habisnya
Untuk meminta
Bukakanlah hati MalaikatIbuMalaikatabstrak
Untuk menerima Malaikatabstrak bersama Malaikaterakhir
Yang Engkau telah dekatkan
Lalu Engkau jauhkan
Setelah itu Engkau SATUKAN
Dengan tali PERNIKAHAN
Sampai AJAL MEMISAHKAN
15 Januari 2014
_tertandamalaikatabstrakuntukmalaikatibutercinta_
MaLaikat Abstrak
Sabtu, 18 Januari 2014
Senin, 03 Juni 2013
=
Kita
Yang mencoba saling tertarik
Kita
Mencoba menjadi yang terbaik
Kita
Menjalani
Besar rasa dalam perbedaan
Sehingga kita sejalan
Besar makna dalam perubahan
Semua berawal
Keseimbangan
Samadengan pelajaran
Dua arah berbeda
Dua arah berbeda
Menjadi satu arah tujuan samadengan
Rasa
Besar samadengan harapan
Antara
Aku dan kamu samadengan
Cinta
Sehingga
Cinta samadengan tak terhingga
Tanpa cinta aku tidak akan bisa menjadi
Samadengan Mu
_salamalaikatyangmengakar_
untuk Malaikaterakhir
Minggu, 24 Maret 2013
Aku Menunggu
Bintang-bintang di atas kepala
Bibir beku dalam buaian angin
Tangan kaku bersandar pada dinding dingin
Embun memberikan keteduhan
Berdegup
Bernafas
Tetap menatap langit sendirian
Menanti cahaya merah membiru dikejauhan
Siapakah yang Aku tunggu
Jawabannya ada pada Mu
-dalamlamunanmalaikatyangmengakar-
Bromo, March 23th 2013.
Minggu, 03 Februari 2013
Kamis, 26 Juli 2012
Benci
Malaikat Penjaga
Apa yang harus dikatakan
Kepada karang
Malaikat Abstrak
Bilang
Jangan datang
Malaikat Penjaga
Kenapa
Berhenti
Malaikat Penjaga
Membalikkan tubuh beserta sayap yang patah
Apa tidak ada tempat yang lain ?
Malaikat Abstrak
Tidak
Malaikat Penjaga
Apa hanya ada tempat dimana Malaikat Penjaga mencintai Malaikat Abstrak
Malaikat Abstrak
tersenyum
Malaikat Abstrak
Memeluk
Malaikat Pelindung
Sehingga
Malaikat Penjaga
Benci
Malaikat Abstrak
tersenyum
Malaikat Penjaga
Mencintai
Dalam
Malaikat Abstrak
Pergilah
Malaikat Penjaga
Menggenggam Malaikat Abstrak
Membungkus Jiwanya
-tertandamalaikatyangmengakar-
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/07/21/benci/
Apa yang harus dikatakan
Kepada karang
Malaikat Abstrak
Bilang
Jangan datang
Malaikat Penjaga
Kenapa
Berhenti
Malaikat Penjaga
Membalikkan tubuh beserta sayap yang patah
Apa tidak ada tempat yang lain ?
Malaikat Abstrak
Tidak
Malaikat Penjaga
Apa hanya ada tempat dimana Malaikat Penjaga mencintai Malaikat Abstrak
Malaikat Abstrak
tersenyum
Malaikat Abstrak
Memeluk
Malaikat Pelindung
Sehingga
Malaikat Penjaga
Benci
Malaikat Abstrak
tersenyum
Malaikat Penjaga
Mencintai
Dalam
Malaikat Abstrak
Pergilah
Malaikat Penjaga
Menggenggam Malaikat Abstrak
Membungkus Jiwanya
-tertandamalaikatyangmengakar-
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/07/21/benci/
Kamis, 14 Juni 2012
Malaikatibu
Pergantian tanggal
Di menit ke 23
Aroma rokok dijemari
Mengusap kening Malaikatabstrak
Nafas hangat
Mencium
Dengan lembut
Air mata tidak dapat dibendung
Meng-eratkan pelukan tanpa jarak
Terbayang Malaikatabstrak
Pada masa lalu
Dipelukan Malaikatibu
Hadiah kecil dari tuhan kepada Malaikatabstrak
Malaikatpelindung punya pegangan
Meminta Malaikatabstrak melantunkan nyanyian untuk Nya
Tersadar Malaikatabstrak belum merangkai mahkota untuk Malaikatibu
Tiga Malaikat bertambah dari 23 Malaikatabstrak
Seribu malaikat turun menemui Malaikatabstrak
Mendo'akan
Dengan kebahagiaan
Terlahir sebagai Malaikatabstrak
-tertandamalaikatyangmengakar-
Ibu, maafkan aku terjatuh.
Ibu, terimakasih kau telah ada didalam Hidupku.
Ibu, aku ingin mewujudkan keinginanmu sebagai hadiah untukmu.
untuk ibu yang telah melahirkanku
NUR dan ayah yang menyayangiku SAWA
www.kompasiana.com/MalaikatAbstrak
Izinkan Aku Membuka Hatimu
Aku hanya seorang wanita biasa
Aku sebagian kecil nyawa diantara kehidupan nyata di Dunia Aku tahu Kau resah Betapa Kau ingin lari dari posisimu Tapi celakanya kau terbangun pada tubuh yang sama Mungkin Jika kita sedarah Dan aku melihatmu keluar dari perut Ibu Betapa inginnya Aku menjadi kakakmu Walau harapku Dapat memelukmu disaat Kau rapuh Mengusap air mata saat Kau menangis Dan menemanimu saat Kau tersenyum Namun tidak dengan keadaan yang sebenarnya Aku hanya datang dari ikatan saudara kandung laki-lakimu Adikku apa Kau tahu Luka jiwa lebih dalam dari pada luka sayatan di tangan Adikku Betapa sayang waktu terbuang Apa Kau tahu adikku Bahwa semua yang kau rasakan saat ini tidak akan berlaku
2 atau 3 tahun kedepan
Mencoba membayangkan Apa yang terjadi padamu 2 atau 3 tahun ke depan Menurutku tidak ada yang tahu selain Tuhan Izinkan Aku membuka hatimu Hati dimana Kau hilang arah Hati dimana Kau tidak dapat berkata selain kata 'Berhenti' Adikku Aku menulis kata-kata ini bukan untuk mencari perhatianmu Kau mau tahu Karena Kau ADIKKU
-tertandamalaikatyangmengakar-
selengkapnya:
www.kompasiana.com/MalaikatAbstrak
Langganan:
Postingan (Atom)